
Jangan Membuat Pasangan Atau Anak Menjadi Berhalamu
Mengasihi pasangan atau anak lebih dari Tuhan berarti membuat mereka menjadi berhalamu. Jangan lakukan itu. Mereka nggak pantas. Hanya Tuhan yang layak.
John Piper berkata.
Berhala ada suatu hal atau seseorang yang kamu kasihi melebihi Tuhan, kamu inginkan melebihi Tuhan, kamu dambakan melebihi Tuhan, kamu hargai melampaui Tuhan dan kamu nikmati melebihi Tuhan.
Terkadang kita mengasihi pasangan atau anak melebihi Tuhan. Kata-kata mereka seperti titah yang harus dilaksanakan. Permintaan mereka berarti keharusan dan kewajiban. Bahkan ketika itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Misalnya mending liburan daripada ibadah.
Tidak jarang kita lebih menginginkan pasangan atau anak ada bersama kita melebihi Tuhan Yesus yang selalu menyertai kita. Saat dalam masalah, kita pengennya pasangan dan anak mendukung. Bukan pada Firman-Nya kita berlari, tapi pada keluarga yang kita pikir adalah segalanya.
Kita mendamba pasangan yang mengasihi dan memahami kita sepenuhnya, padahal jelas itu hal yang mustahil karena dia juga manusia berdosa yang tidak sempurna. Kita berharap anak akan menghargai dan menghormati kita jika sudah dipenuhi segala kebutuhannya, tapi ternyata mereka malah memberontak dan mengabaikan kita demi teman-teman dan kesenangannya.
Upaya untuk memberi penghargaan dalam bentuk kejutan saat anak berprestasi dan pasangan berulang tahun ternyata mendapatkan respon yang tidak terduga karena reaksinya sangat biasa saja dan datar. Sepertinya yang kita lakukan untuk menghargai itu biasa saja, take it for granted alias menyepelekan karena memang sudah seharusnya demikian.
Waktu yang kita habiskan dengan keluarga dengan penuh harapan bahwa ini akan memberi kelegaan dan ketenangan, eh justru membuat begitu banyak kepedihan, kelelahan dan kejatuhan keuangan. Uang bukan hanya habis, tapi harus utang untuk 'membeli' waktu bersama dalam bentuk liburan tanpa melibatkan Tuhan.
Tanpa Kristus di posisi pertama dan terutama, kasih pada pasangan dan anak bisa menjadi berhala lho!
Jika masih melakukannya, mari lembut pada diri dan datang pada Tuhan Yesus untuk bertobat. Pasangan, anak dan keluarga itu berkat Tuhan yang baik, tapi mereka bukan juruselamatmu, mereka hanya manusia berdosa juga. Jadi jangan tempatkan mereka di tahta Kristus, jangan biarkan mereka menduduki tempat pertama yang adalah milik-Nya di hatimu.
Yakinlah bahwa kekuatan dan pengaruh kebenaran akan menolongmu untuk menempatkan prioritas kasihmu sesuai kehendak-Nya. Sampaikan hal yang sama bagi pasangan dan anak-anak agar mereka tidak menempatkanmu sebagai yang pertama dan utama. Itu berat. Yesus saja yang bisa di posisi itu.