Aku Bersedia, Masih Bersedia dan Selalu Bersedia
Kapan waktu pernikahanmu? Masih ingat tanggal anniversary jadian dan tanggal ketika kalian diberkati di altar-Nya?
Setiap pernikahan dimulai dengan kata-kata, "Saya bersedia", tetapi semua pernikahan yang langgeng dipenuhi dengan "Saya bersedia" yang tak terhitung jumlahnya setiap hari.
Untuk benar-benar mencintai, parents harus memilih "Saya bersedia" dalam interaksi kehidupan sehari-hari.
Saya mau... menjadikanmu sebagai prioritas kedua setelah Tuhan Yesus.
Saya bersedia... berbicara padamu dengan kebaikan.
Saya bersedia... mempraktikkan integritas ketika kamu tidak ada.
Saya bersedia... memilih untuk menghormatimu di depan semua orang.
Saya bersedia... memilih untuk meluangkan waktu (yang signifikan) untukmu.
Saya bersedia... memutuskan untuk berhenti dari kegiatan dan mendengarkanmu.
Saya bersedia... mengampunimu seperti Kristus telah mengampuni saya.
Aku bersedia... memilih untuk tidak pernah menyerah padamu atau pada kita.
Saya bersedia... memilih untuk meletakkan telepon saya dan melakukan percakapan nyata denganmu.
Daftar ini bisa berlanjut selamanya. Pernikahan yang sehat dipenuhi dengan cinta seumur hidup yang ditunjukkan melalui tindakan.
Perasaan cinta itu luar biasa, dan kata-kata yang mengungkapkan cinta itu romantis. Tapi pastikan perasaan dan kata-kata cinta parents selalu didukung oleh tindakan cinta. Pilihlah "Aku bersedia" setiap hari.
Jangan menutup mulut terhadap orang tersayang. Bagi para istri, sadari bahwa perkataan istri memiliki kekuatan sangat besar dan berdampak bagi suami.