Kesibukan tidak melenyapkan kesepian. Berada di tengah orang banyak kadang tidak menepis rasa sendiri. Parents pernah mengalaminya?
Mungkin prioritas hidup parents sudah bukan Tuhan lagi. Bisa jadi orang terdekat dengan parents bukan keluarga lagi. Parents sudah menggeser posisi prioritas dari yang semestinya menempatinya.
Saatnya melakukan kalibrasi ulang terhadap hidup. Apa selama ini parents sudah cukup memberi waktu bagi keluarga? Mungkinkah parents menukar kebersamaan yang lekat dengan keuangan yang tebal?
Stefy Christian Tjandrajaja, Direktur Sekolah Kristen Dharma Mulya, membagikan bagaimana dia merasa pentingnya waktu bersama keluarga.
Dengarkan cerita Stefy:
Natal bersama teman memang menyenangkan, namun jangan lupa menghabiskan waktu dengan keluarga inti dan orang-orang yang mengasihi parents.
Pengaturan prioritas yang tepat juga terlihat dari bagaimana Keluarga Anton Hendrik Membagi Peran Ayah dan Ibu Untuk Menjadi Teladan Bagi Anak.
Jika Tuhan menggerakkan dengan menaruh belas kasihan, maka membantu teman seperti kisah Anik Winarti Menolong Sahabat Yang Mengalami Masalah Rumah Tangga juga perlu.
Waktu tak akan pernah bisa terulang kembali. Tempatkan Tuhan di posisi utama. Lalu keluarga di posisi kedua. Setelah itu baru yang lain.
Selamat mengatur prioritas parents bersama keluarga di momen Natal ini.
Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Efesus 5:16