Mengapa Anak Kecanduan Game Online? 5 Hal Ini Menjadi Penyebabnya dan Inilah 5 Cara Mengatasinya

Mengapa Anak Kecanduan Game Online? 5 Hal Ini Menjadi Penyebabnya dan Inilah 5 Cara Mengatasinya
  • Sudah begitu banyak berita tentang anak yang buta, gila, sampai mati karena kecanduan game. Kami sangat takut, Pak. Jangan-jangan anak kami juga nanti jadi korbannya.

    Tapi dia selalu berkata, "Tenang saja. Adik tidak seperti itu. Adik tau kok kapan waktunya makan, minum, belajar, dan berhenti main game."

    Memang prestasinya bagus dan dia bisa mengatur waktu, Pak. Sebenarnya apa sih ciri-ciri kecanduan game online, Pak? Bagaimana menghadapi anak yang kecanduan game online?

  • Saya, Pdt Wahyu 'wepe' Pramudya, bisa memahami kebingungan parents.

    Mereka yang sedang mengalami kecanduan sesuatu biasanya tidak merasa dirinya dalam keadaan kecanduan.  

    Kecanduan itu teramati biasanya oleh orang-orang terdekat. Orang tualah yang seharusnya mengamati perilaku anak-anak di rumah, bekerja sama dengan guru di sekolah.

    Coba perhatikan apakah prestasi belajar anak menurun? Anak-anak berkata kasar atau kotor?
     

  • Apa penyebab kecanduan game online ya, Pak?

  • Ada banyak faktor.

    5 hal ini bisa menjadi penyebabnya.

  • Apa saja, Pak?

  • Pertama, mudah bosan.

  • Memang sepertinya anak-anak sekarang lebih gampang bosan ya, Pak...

  • Anak-anak zaman now memang mudah merasa bosan. Namun, kecanduan bisa menyebabkan anak-anak bosan ketika tidak bermain games online.

    Hanya games online satu-satunya aktivitas yang tidak membosankan bagi anak-anak.

    Aktivitas lain? Tak menarik dan membosankan bagi anak-anak.
     

  • Oh begitu ya, Pak.

  • Kedua, kesepian mendalam.

  • Iya, ini juga yang sering kami baca.

    Apa memang generasinya seperti itu ya, Pak?

  • Rasa sepi bisa bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas anggota keluarga yang lain.

    Anak-anak memainkan games online, salah satunya untuk menghalau rasa sepi ini.  Lewat games online mereka menemukan relasi virtual yang bisa menghalau rasa sepi. Tanpa games online, kesepian itu pun makin ’menakutkan’ bagi anak-anak.
     

  • Jadi karena kesibukan orang tua juga ya, Pak...

  • Ketiga, rasa cemas.

  • Cemas terhadap apa, Pak?

  • Anak-anak memunyai sumber rasa cemas tersendiri.

    Tuntutan akademis di sekolah dan tekanan teman sebaya bisa membuat anak merasa tidak nyaman dengan dirinya.

    Anak-anak menggunakan game online untuk menghalau rasa cemas.

    Game online memberikan ‘penghargaan’ instan yang anak-anak butuhkan untuk menghalau rasa cemas di hati.

    Peringkat dalam games online memberikan rasa berharga di tengah kecemasan akibat pelbagai tuntutan hidup. 
     

  • Iya juga sih.

  • Keempat, stres.

  • Tekanan hidup bukan hanya untuk orang dewasa ya, Pak?

  • Anak-anak juga tidak kebal dengan stres alias tekanan hidup.  

    Beban akademis, tekanan teman sebaya dan tuntutan orang tua dapat menghasilkan stress atau tekanan hidup.

    Anak-anak mesti belajar mencari jalan yang benar untuk mengatasi rasa stres. Sayangnya, seringkali games online menjadi tempat ’pelarian’ bagi anak-anak.  Games online memberikan tantangan dan kegembiraan bagi anak-anak. Tidak ada tekanan di situ karena jika kalah bisa mengulang lagi.

  • Lalu apa lagi, Pak?

  • Kelima, kelelahan.

  • Capek karena padatnya aktivitas sekolah, les dan lain-lain ya, Pak?

  • Aktivitas yang baik dan menyenangkan anak sekalipun dapat menyebabkan anak mengalami kelelahan. Apalagi aktivitas yang anak-anak secara pribadi tak sungguh-sungguh menikmatinya, seperti les dan aneka ragam lomba.  

    Games online menjadi sumber penyegaran bagi anak-anak karena memberi ’makan’ bagi imaginasi.  Kegairahan dalam memainkan agar mengusir rasa lelah anak-anak.  Tak mengherankan kecanduan pun terjadi. 

  • Terus bagaimana mengatasi supaya anak tidak kecanduan game online, Pak?

  • Saya ingin memberikan Pedoman ABCDE.

  • Apa itu Pedoman ABCDE, Pak?

  • Awasi.

    Awasi penggunaan dan dampak games online bagi perilaku anak.
     

  • B sepertinya Batasi ya, Pak?

  • Tepat sekali!

    Batasi.

    Batasi waktu penggunaannya.  Pembatasan penting agar kecanduan tak terjadi atau mengurangi kemelekatan pada games online.

  • Kalau C apa, Pak?

  • Cari Alternatif.

    Ada pelbagai macam permainan yang dapat digunakan selain games online.  

    Permainan yang melibatkan gerakan fisik dan ketrampilan motorik, baik halus maupun kasar.

  • Waktunya mencari aktivitas lain yang tak kalah seru untuk kami lakukan bersama anak.

    Perlu hikmat dan kreativitas dari Tuhan.

  • Benar, parents.

    DMparents pernah mengulas beberapa sumber yang bisa parents gunakan untuk ide bermain bersama anak seperti ini:

    25 Cara Murah, Asyik, dan Seru Membuat Anak Senang Ketika Bosan

    Permainan dan Latihan Otak

    Aktivitas, Proyek, dan Permainan Seru Alkitabiah Untuk Anak

  • Wah mantap betul!

    Terima kasih ide-ide permainannya, Pak!

     

    Lalu D apa, Pak?

  • Dialog.

    Dialog dalam rangka melihat apa yang terjadi di sekitar.

    Misalnya tentang fenomena game online yang membawa dampak dalam kehidupan anak.

    Bisa juga tentang kasus di mana games membawa pengaruh buruk dan bahkan kematian dalam kasus anak-anak tertentu. 

  • Mengajak mereka diskusi dan cerita ya, Pak?

  • Yup!

     

    Evaluasi.

    Evaluasi alias meninjau ulang sejauh mana games online membawa manfaat baik dan buruk dalam diri anak.  

    Hasil akhir dari evaluasi ini adalah apakah jam bermain games online perlu dikurangi? Mengapa pengurangan ini perlu?

  • Wah benar-benar lengkap ya!

    Terima kasih, Pak!

    Kami jadi lebih paham.

    Selanjutnya kami akan mencoba Pedoman ABCDE sambil berdoa dan mengandalkan Tuhan.

  • Selamat berjuang dalam anugerah-Nya, parents!

    Yang terbaik masih akan datang.