-
Peristiwa yang terjadi pada 3 gereja di hari Minggu, 13 Mei 2018, menimbulkan pertanyaan anak-anak.
Mengapa ada bom bunuh diri?
Mengapa ada orang yang mau membunuh orang lain dengan cara membunuh dirinya sendiri?
Apa yang harus kami jelaskan kepada anak-anak dalam situasi seperti ini?
Papa Bingung Mama Panik
-
Pdt Wahyu 'wepe' Pramudya menjawab,
Pertama, pelaku bom bunuh diri adalah adalah orang yang mempunyai keyakinan yang keliru.
Parents tak perlu menjelaskan secara detil tentang ajaran atau nama keyakinan keliru ini, karena kapasitas anak yang masih terbatas.
Kemungkinan anak-anak sulit memahami dalam sebuah ajaran bisa terdapat pelbagai varian pemahaman dan praktik tindakan tertentu.
Jelaskan saja bahwa sebuah ajaran menjadi keliru ketika mengharuskan pengikutnya untuk melukai orang lain.
-
Iya, Pak.
Bagian ini sulit untuk dijelaskan ke anak.
Saran Bapak sangat memudahkan untuk kami bisa menjelaskan tentang ajaran yang keliru.
-
Kedua, rasa takut terhadap orang-orang yang melakukan bom bunuh diri adalah wajar, namun perlihatkan kepada anak-anak gambar-gambar tentang polisi yang melakukan tugasnya.
Parents dapat menjelaskan bahwa negara memiliki cara untuk melindungi warga negaranya lewat petugas-petugas yang ada.
Walaupun negara bertugas melindungi warganya, kepada anak-anak dapat mulai diajarkan untuk menjaga diri mereka sendiri.
Bila ada ancaman bahaya di sekolah, ajarkan mereka untuk mengikuti arahan dari guru atau kepala sekolah yang bertugas.
-
Ini lebih baik dan tepat daripada menunjukkan gambar korban dan kerusakan ya, Pak...
-
Ketiga, parents mesti menegaskan bahwa kejahatan tidak akan menang.
Kerusakan akibat bom bunuh diri memang dahsyat.
Ada keluarga yang berduka.
Bangunan rusak parah.
Seolah-olah kejahatan itu menang.
Namun, jelaskan kepada anak-anak bahwa mereka yang jahat akan menerima hukuman.
Bila hukuman itu tak terjadi di dunia ini, Allah yang maha kudus akan menghukum mereka.
Pelaku kejahatan itu bisa lolos dari mata manusia, namun tak akan lolos dari mata Tuhan yang Mahatahu.
-
Nah ini nilai yang penting untuk diajarkan pada anak.
Terima kasih, Pak.
-
Oh ya, jangan lupa mengajak anak-anak berdoa.
Doakan para korban bom bunuh diri.
Doakan pelaku dan calon pelaku. Ajak untuk mengampuni mereka yang sudah berbuat jahat.
Doakan pula anak dalam semua ketakutannya.
-
Baiklah.
Kami akan mengajak anak berdoa sekarang, Pak.
Mumpung lagi liburan.